Sabtu, 27 Agustus 2016

Desy Ratnasari (Foto: Prabowo/Okezone)
YOGYAKARTA - Anggota DPR dari kalangan selebriti, Desy Ratnasari berpendapat bahwa kaum hawa adalah sosok yang sangat tangguh. Sebagai ibu, ucap dia, pekerjaan tiada habisnya. Selain anak, perempuan juga harus mengurus pekerjaan rumah tangga dan keluarga.
"Saya berharap dari Nasyiatul Aisyiyah ini lahir perempuan-perempuan tangguh," katanya saat menyampaikan pidato kebangsaan dalam rangkaian Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke-13 di Spotorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, baru-baru ini.
Anggota Komisi VIII DPR RI itu mengajak kader Nasyiatul Aisyah untuk selalu tanggap terhadap pentingnya penguatan pendidikan kepada anak-anak. Peran ibu dalam pendidikan anak harus dioptimalkan dengan peran ayah.
"Dalam rumah tangga, tidak cuma ibu yang berperan dalam pengajaran kepada anak-anak. Peran ayah juga penting bagi pembentukan karakter. Jadi mari kita ajak para suami kita untuk ikut dalam pendidikan anak untuk menguatkan peran orangtua," tuturnya.
Desy juga berharap Nasyiatul Aisyah dapat melahirkan kader-kader yang siap terjun di dunia politik. Sebab, saat ini keterwakilan perempuan masih kurang pada bidang tersebut, baik dari segi jumlah maupun kemampuan lainnya.
"Saya berharap tagline Muktamar kali ini tidak hanya jadi kalimat semata namun diwujudkan dengan tindakan yang nyata," sebutnya.
Dengan semangat ‘Perempuan Muda Berkemajuan’, Desy mengajak kaum perempuan untuk menunjukkan pada dunia tentang eksistensi perempuan muda, khususnya di bidang politik.
"Mari kita isi 30 persen kuota perempuan di DPR," ucap politikus PAN itu.
Dia juga megungkapkan rasa bangga dan apresiasinya kepada Muktamar Nasyiatul Aisyiyah. Sebab, kehadiran kader perempuan dari seluruh Indonesia menunjukkan Nasyiatul Aisyah telah mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan anggotanya.
"Saya rasa nuansa Bhinneka Tunggal Ika juga terasa dalam ruangan ini," tandasnya.
 Mendikbud Muhadjir Effendy. (Foto: Prabowo/Okezone)


YOGYAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menegaskan pentingnya pendidikan di lingkungan keluarga. Menurut dia, pendidikan keluarga menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan kompetitif.
"Program Indonesia Pintar merupakan satu cara mempercepat perluasan akses masyarakat miskin dalam menikmati pendidikan yang layak," katanya dalam Muktamar Nasiatul Aisyiyah ke-13 di Spotoriuk Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat 26 Agustus 2016 sore.
Akan tetapi, imbuh dia, hal tersebut sulit dicapai jika mentalitas dan karakter generasi muda saat ini rapuh. Sehingga, perlu adanya pendidikan karakter bagi setiap generasi muda.
"Pendidikan harus menggembirakan dan mencerahkan yang tidak membebani siswa. Pendidikan yang baik adalah yang mampu merangsang aktualisasi diri siswanya," tuturnya.
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu juga mengajak kader Nasyatul Aisyiyah untuk ikut mengawal upaya memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Sebab, kontribusi kader muda perempuan ini sangat diperlukan bangsa.
"Saya berharap Nasyiatul Aisyiyah menjadi organisasi perempuan yang ikut mendukung dan mengawal agenda perubahan di dunia pendidikan," ucapnya.
Muhadjir menjelaskan, Muktamar Nasyatul Aisyiyah ke-13 ini diharapkan dapat lebih proaktif mengambil bagian dalam peningkatan kualitas pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar.
"Dari sinilah pendidikan usia dini dan sekolah dasar karakter seorang anak dibentuk. Nilai-nilai keluhuran ditanamkan pada diri anak dari keluarga," katanya.
Saat ini, 80 persen anggota muda perempuan Nasyiatul Aisyiyah adalah para pendidik. Hal ini menjadi modal luar biasa untuk melahirkan perubahan, termasuk pada sektor pendidikan.
"Barisan kaum perempuan muda yang terkonsolidasi solid akan melahirkan perubahan, termasuk di sektor pendidikan," sebutnya.
Hal itu pula, lanjut Muhadjir, yang membuat kiprah Nasyatul Aisyiyah di dunia pendidikan sangat penting karena kaum perempuan memiliki kesempatan mengintegrasikan pola pengasuhan, pendidikan, dan pengawasan pada anak

Rabu, 24 Agustus 2016

NORCIA – Korban tewas akibat guncangan gempa yang terjadi di Italia dilaporkan terus bertambah. Informasi terbaru menyebutkan 38 orang tewas akibat gempa berkekuatan 6.2 skala richter (SR). Data itu disampaikan oleh juru bicara departemen perlindungan masyarakat sipil Italia,  Immacolata Postiglione.

Gempa yang terjadi pada pukul 03:36 waktu setempat juga membuat rumah penduduk menjadi retak dan hancur. Menurut Postiglione, proses evakuasi korban gempa menjadi lebih sulit karena lokasi gempa berada di daerah pegunungan. Demikian laporan yang dilansir dari  Reuters, Rabu (24/8/2016).

Sebelum ini, saat berbicara kepada para wartawan, Postiglione mengatakan 27 orang meninggal di Kota Accumoli dan Amatrice. Sementara 10 orang lainnya di daerah Arquata. Kemudian pada konferensi pers baru-baru ini, dia menaikkan jumlah korban hingga mencapai 38 orang, dengan tanpa memberikan rincian lebih lanjut. 

Selasa, 23 Agustus 2016


ANKARA -  Saat ini ada 6.000 mata-mata Turki di Jerman. Mereka mengawasi gerak-gerik setiap warga Turki di Negeri Panser tersebut. Meski demikian, pemerintah Jerman tetap ketar-ketir.
Hal ini diungkap seorang politisi Jerman yang enggan disebutkan namanya.

Ia menyebutkan, intelijen Turki yang dikenal sebagai MIT memiliki lebih dari 800 agen yang menjalankan 6.000 mata-mata di Jerman. Menurut politisi tersebut, seperti diwartakan surat kabar Jerman, Die Welt,satu intel akan mengawasi 500 warga Turki di Jerman.  

Bahkan, jumlah mata-mata Turki ini disebut melebihi agen Stasi, yaitu polisi rahasia yang sangat legendaris di Jerman Timur. Kepala Kebijakan Perdamaian Institut Riset Jerman, Erich Schnidt-Eenboom mengaku khawatir dengan keadaan ini.

"Ini bukan lagi tentang pengumpulan informasi intelijen, tetapi lebih pada penindasan yang dilakukan oleh badan intelijen (MIT). Bahkan, Stasi saja tidak memiliki agen sebanyak MIT,” ujar Eenboom, sebagaimana dilansir Daily Caller, Selasa (23/8/2016).   

Penyebaran agen MIT di Jerman dimaksudkan untuk menekan warga Turki yang memiliki informasi atau koneksi penting. Saat ini diperkirakan terdapat sekira tiga juta warga Turki menetap di Jerman.
Anggota Parlemen Green Party (MP), Hans-Christian Strobele bahkan menyebut jumlah agen mata-mata MIT di Jerman sungguh tidak dapat dipercaya. Strobele menyebut agen rahasia Turki ini benar-benar tidak dapat dideteksi. Terlebih lagi, mereka tidak menerima uang dari Pemerintah Turki atas pekerjaannya.

“Saya ingin mendapatkan jawaban dari pemerintah Jerman. Jika MIT benar-benar aktif di Jerman dengan agenda sendiri, menjalankan 6.000 informan dan menempatkan tekanan pada orang-orang Turki, maka ini adalah tindakan melawan hukum," pungkas Strobele.

Senin, 22 Agustus 2016

IPA

Transpirasi
Kami di suruh membawa alat dan bahan untuk peraktek minggu depan.

Alat dan bahanya seperti di bawah ini:

a.) pot dengan tanama miana,kaladium. Dan kaktus

b.) tali rafia

c.) kantong plastik

d.) pencatat waktu

e.) vaselin/minyak kelapa

IPS

Mobilitas Sosial
- Perpindahan
- Pergeseran
- Perubahan
- Peningkatan
- Penurunan


1.) Bentuk-bentuk Mobilitas
a.) Horizontal: Mendatar
b.) Vertikal: Meningkat / Partikel atas bawah
c.) Introgenerasi: Tidak terlalu meningkat/ sedikit
d.) Antragenerasi: Meningkat


2.) Cara untuk melakukan mobilitas
a.) Perubahan standar hidup
b.) Perkawinan
c.) Perubahan tempat tinggal
d.) Perubahan tingkah laku
e.) Perubahan nama
3.) Faktor-faktor penghambat mobilitas
a.) Perbedaan kelas rasial
b.) Agama
c.) Diskriminasi kelas
d.) Kemiskinan
e.) Perbedaan jenis kelamin


Agama hindu
1.) Brahmana
2.) Ksatria
3.) Wansia
4.) Sudra
5.) paria

Categories