Sabtu, 13 Agustus 2016

DEFINISI KAMERA

Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang di arahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan.
Pelajar sekolah menengah pertama (SMP) di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Yogyakarta mendapat tamu istimewa. Mereka adalah 30 pengajar dari berbagai sekolah untuk bidang studi matematika. Dari 30 guru itu, tercatat ada tujuh guru yang berasal dari luar negeri, meliputi Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Timor Leste.
Para guru tersebut mengajar secara berkelompok yang terbagai menjadi dua sesi dalam enam kelas. Setiap satu tim, terdapat lima guru yang mengajar matematika dalam satu kelas. Satu guru mengajar, sementara empat lainnya memantau serta membantu dalam pembelajaran.
"Ada tujuh yang dari luar negeri, sisanya yang 22 guru dari Indonesia. Dari 22 guru itu, ada satu guru dari MBS ini yang mengikuti pelatihan, sisanya dari berbagai sekolah di Indonesia," kata Deputy Director for Administration Sountheastasian Minister of Education Organization (SEAMEO) Regional Centre for QITEP in Mathematics, Fadjar Shadiq kepada Okezone, Kamis (11/8/2016).
Sebelum turun mengajar di kelas, ke-30 guru itu mendapat pelatihan selama dua pekan oleh para pakar matematika. Usai melakukan pelatihan dengan beragam teori serta praktek-praktek mengajar, ke-30 guru matematika ini langsung mengajar. Meski hanya sehari, namun akan ada evaluasi terkait pembelajaran yang dilakukannya.
"Waktu diklat, ada teori-teorinya, contoh-contohnya, ada juga pakar matematika dari Jepang ikut membantu dalam diklat. Tapi, fokus dari diklat ini muaranya juga di kelas, seperti sekarang ini," lanjut Fadjar yang juga course supervisor of developing lesson study for junior high school mathematics teacher 2016.
Sementara Kepala Sekolah SMP MBS, Agus Yuliyanto menyambut baik dengan kehadiran para pengajar matematika ini. Dia mengakui ada salah satu guru matematika yang mengikuti diklat tersebut. Diharapkan, dengan teori yang sudah diperoleh dalam diklat bisa dikembangkan dalam pembelajaran di kelas.
"Walaupun ini hanya sehari saja di kelas, tapi semoga ilmu yang diperoleh saat diklat itu bisa diterapkan dalam mengajar di sekolah. Kebetulan ada satu guru matematika kami yang mengikuti diklat," tuturnya.
Sedangkan para siswa terlihat santai saat mendapat pelajaran dari guru asing di kelasnya. Mereka terlihat ceria dan senang, meski awal pembelajaran saat perkenalan sedikit kaku. Sebab, apa yang disampaikan dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Cara belajarnya lebih menyenangkan, tidak monoton karena ada praktik-praktik. Awalnya agak kaku, tapi setelah itu mudah dipahami," kata Mafaazah Qurraea Afidah, siswi kelas IX SMP tersebut.
SMP MBS Yogyakarta sendiri menerapkan dua bahasa asing dalam keseharian, yakni bahasa Arab dan Inggris. Mereka belajar dalam satu asrama sehingga nonstop berada dalam kompleks tersebut.

Jumat, 12 Agustus 2016

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menjadi nahkoda dalam menyusun segala kebijakan terkait pendidikan di Tanah Air. Kebijakan-kebijakan tersebut tentu bertujuan untuk memajukan pendidikan serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sayangnya, pergantian menteri dari masa ke masa cenderung identik dengan pergantian kebijakan. Hal ini tak jarang mengorbankan peserta didik. Berikut ini Okezone rangkum beberapa kebijakan Mendikbud yang mendulang kontroversi di tengah masyarakat.
1. Full day school
Full day school saat ini menjadi topik hangat di tengah masyarakat Indonesia. Konsep full day school merupakan gagasan dari Mendikbud Muhadjir Effendy yang belum genap sebulan menduduki jabatan tersebut. Meski masih berupa gagasan dan akan dikaji lebih mendalam, konsep full day school sudah banyak ditentang oleh berbagai pihak.
Beberapa alasan menolak alasan ini, yakni karena mengurangi waktu siswa berinteraksi dengan lingkungan luar sekolah, termasuk keluarga. Padahal, Mendikbud Muhadjir sendiri menegaskan, full day school bukan berarti belajar seharian, tetapi disertai dengan kegiatan-kegiatan positif yang sifatnya nonakademis.
2. Kurikulum 2013
Kurikulum merupakan pegangan bagi sekolah maupun siswa untuk menjalakan proses belajar mengajar. Pada era Mendikbud Mohammad Nuh, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 diganti dengan kurikulum 2013. Pergantian kurikulum ini pun menuai beragam pro dan kontra. Apalagi setelah diberlakukan secara masif pada 2014, tepat di akhir kepemimpinan M Nuh sebagai Mendikbud. Banyak pihak menilai, penerapan kurikulum 2013 terburu-buru meski Kemdikbud menggelar pelatihan massal bagi jutaan guru.
Polemik kurikulum 2013 tidak berhenti setelah pergantian menteri. Ketika Anies Baswedan didapuk menjadi Mendikbud baru, dalam kurun satu bulan menjabat, Mantan Rektor Universitas Paramadina ini memberi pembatasan terhadap penerapan kurikulum 2013. Saat itu, sekolah-sekolah diminta kembali menerapkan KTSP 2006 dengan alasan masih banyak sekolah belum siap terhadap kurikulum 2013. Padahal, saat itu buku-buku kurikulum 2013 sudah didistribusikan dan sudah diterapkan setengah tahun akademis oleh sekolah-sekolah se-Nusantara.
3. Hari pertama sekolah (HPS)
Meski tidak terlalu kontroversial, gerakan mengatar anak di hari pertama sekolah yang dicetuskan oleh Mantan Mendikbud, Anies Baswedan ini cukup mencuri banyak perhatian. Para orangtua yang bekerja pun sempat dibuat bingung terkait izin terlambat ke kantor karena harus antar anak terlebih dahulu.
Saat itu, Anies mengatakan, orangtua perlu terlibat dalam mengantar anak ke sekolah. Mereka juga harus berinteraksi dengan para guru sehingga tidak hanya di hari pertama sekolah. Gerakan tersebut kemudian turut didukung oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) dan perusahaan swasta lainnya sehingga orangtua tak perlu khawatir terlambat datang ke kantor masing-masing.
4. Uji kompetensi guru (UKG)
Kebijakan Mendikbud yang tak kalah menuai kontroversi di kalangan guru, yakni uji kompetensi guru (UKG). Tahun 2015, UKG diikuti oleh sekira tiga juta guru di seluruh Indonesia. Meski tes wajib ini dijamin tidak akan dijadikan sebagai tolok ukur kualitas guru, tak sedikit guru yang resah karena takut tak mampu meraih hasil maksimal. Pada masa Mendikbud dijabat Anies Baswedan, UKG digunakan untuk pemetaan kompetensi guru
Di tengah persaingan yang semakin ketat, anak muda dituntut untuk bisa tahan banting. Selain itu, mereka juga harus memiliki keinginan untuk selalu menjadi yang terbaik.
"Pak Presiden itu risau dengan mental anak-anak sekarang yang lemah. Dalam mendidik itu tidak boleh ada kekerasan, anak didik kita harus dipacu secara maksimal," ungkap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dalam kunjungan kerjanya ke SMK 1 Muhamadiyah Imogiri, belum lama ini.
Muhadjir menuturkan, setiap anak memiliki potensi yang berbeda-beda sehingga mereka perlu diberikan ruang seluas-luasnya untuk berkarya. "Tapi jangan hanya jago kandang. Kalian harus memiliki kemampuan yang sama dengan lulusan SMK lainnya," ujarnya.
Hal yang terpenting saat ini adalah pada pembentukan karakter. Pengetahuan saja tidaklah cukup jika karakter yang dimiliki anak muda lembek.
"Jangan cepat menyerah. Persiapan juga untuk bersaing dengan negara-negara lainnya karena saat ini sudah ada MEA," imbuhnya.
Karena itulah, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menegaskan, anak muda Indonesia jangan hanya membentuk keterampilan dan kemampuan tetapi juga membentuk karakter.
"Itu yang terpenting. Mentalitas dan kepribadian juga harus dibentuk," tandasnya.

Kamis, 11 Agustus 2016

KUARTIL
Kuartil adalah nilai-nilai yang membagi data yang telah diurutkan ke dalam 4 bagian yang sama besar. Dalam menentukan letak kuartil data tunggal, kita harus melihat kondisi jumlah data (n) terlebih dahulu. Kondisi jumlah data (n) tersebut dan penghitungan kuartilnya adalah sebagai berikut.

1. Kuartil untuk jumlah data (n) ganjil dan jika n ditambah 1, hasilnya habis dibagi 4.



2. Kuartil untuk jumlah data (n) ganjil dan jika n ditambah 1, hasilnya tidak habis dibagi 4.


3. Kuartil untuk jumlah data (n) genap dan habis dibagi 4.
4. Kuartil untuk jumlah data (n) genap dan tidak habis dibagi 4.

Rumus-rumus di atas sangat baik digunakan untuk jumlah data banyak. Untuk jumlah data yang kecil, penentuan kuartil lebih mudah ditentukan dengan piramida berikut ini.

1. Kuartil untuk jumlah data (n) ganjil.
2. Kuartil untuk jumlah data (n) genap.
Jika kuartil terletak di antara dua nilai, maka nilai kuartil adalah rata-rata dari kedua nilai tersebut.
Contoh 1:
Berikut ini adalah data panjang jalan di sebuah daerah dalam satuan kilometer.
5, 6, 7, 3, 2
Hitunglah kuartil dari data panjang jalan tersebut?
Jawab:
Karena jumlah data adalah ganjil dan tidak banyak, maka penghitungan kuartil menggunakan piramida kuartil untuk data ganjil.  Pada piramida tersebut, letak kuartil adalah sebagai berikut.
Kuartil 1 terletak antara data pertama dan kedua.
Kuartil 2 adalah data ketiga.
Kuartil 3 terletak antara data keempat dan kelima.
Sebelumnya data diurutkan terlebih dahulu menjadi sebagai berikut.
2, 3, 5, 6, 7
Kuartilnya adalah sebagai berikut

Rabu, 10 Agustus 2016

SANAA - Arab Saudi dilaporkan berhasil mencegat dua misil balistik yang ditembakkan oleh kelompok Houthi dari Yaman. Informasi ini dilaporkan oleh stasiun televisi milik Pemerintah Arab Saudi, Alarabiya.

Ini merupakan serangan balasan setelah serangan udara terbaru oleh koalisi militer yang dipimpin Saudi di Pusat Kota Sanaa, Yaman. Dalam serangan tersebut, 13 orang dilaporkan meninggal dunia setelah ledakan bom terjadi di pabrik makanan ringan.

Meski demikian, Houthi tidak mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Sebelum ini, mereka sempat menyebut telah meluncurkan puluhan misil Scud di bagian selatan kerajaan selama lebih dari satu tahun perang. Namun, Seorang pejabat senior Houthi pernah mengatakan ia bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Kosongnya PBB terhadap eskalasi berbahaya ini dan pemusnahan massal terhadap orang-orang Yaman membuatnya menjadi mitra dalam agresi," ujar kepala dewan politik yang didukung Houthi, Saleh al-Samad, sebagaimana dilansir Reuters, Rabu (10/8/2016).

Arab Saudi dan sebagian besar sekutu Teluk Arab selama ini telah meluncurkan ribuan serangan udara terhadap Houthi dan sekutu mereka terhadap tentara Yaman sejak mereka campur tangan dalam perang saudara di Yaman.




Sumber :

Edupost.id -Puluhan ribu orang telah menandatangani petisi menolak rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang berencana menerapkan full day school di jenjang SD dan SMP. Petisi itu digagas oleh Deddy Mahyarto Kresnoputro. Hingga Rabu (10/8), sudah ada 34.013 orang telah menandatangani petisi ini.

Deddy mengatakan dalam laman petisinya di situs change.org, sekolah sehari penuh, dengan alasan pendidikan dasar saat ini tidak siap menghadapi perubahan zaman yang begitu pesat. “Semoga bapak2 dan ibu2 tahu bahwa tren sekolah di negara2 maju saat ini adalah less school time, no homework, more about character building,” tulisnya.

“Semoga dengan mengisi petisi ini kita bisa membuat para pembuat kebijakan sadar bahwa pilihan ini justru berbahaya, dan mendorong kita para praktisi pendidikan untuk dapat mencari solusi terbaik bagi anak-anak kita di jangka pendek dan untuk kemajuan bangsa Indonesia di jangka panjang,” ujar Deddy.

Petisi itu membutuhkan 25 ribu tanda tangan untuk mencapai target dukungan yang dibutuhkan. Selain kepada Presiden Jokowi, petisi ini juga akan dikirimkan langsung kepada Mendikbud Muhadjir Effendy.




Sumber :

Edupost.id – Para pelajar dari negara-negara ASEAN tengah mempelajari kebudayaan Indonesia melalui program”Belajar bersama Maestro” (BBM) yang digagas Kemdikbud. Kegiatan ASEAN Learning from The Cultural Expert ini berlangsung sejak 8 – 14 Agustus mendatang di Jakarta dan Bandung.

Museum Tekstil di Jakarta dipilih sebagai tempat pembukaan acara tersebut. Di museum milik pemprov DKI Jakarta tersebut, peserta ASEAN Learning from The Cultural Expert akan belajar membatik di bawah bimbingan Komarudin Kudiya. Peserta juga akan mengunjungi Rumah Batik Komar di Bandung. Hasil membatik para peserta akan dipamerkan pada ASEAN Day pada 15 Agustus mendatang.

Selain membatik, peserta ASEAN Learning from The Cultural Expert juga akan mempelajari cara bermain angklung di Bandung. Mereka akan belajar langsung dari maestro angklung, Sam Udjo, di Saung Angklung Mang Udjo. Pemilihan batik dan angklung sebagai budaya yang dipelajari dalam ASEAN Learning from The Cultural Expert bukan tanpa alasan. Batik dan angklung sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, sehingga diharapkan dapat mewakili budaya Indonesia yang sangat beragam.

Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Najamuddin Ramli mengatakan, ASEAN Learning from The Cultural Expert diikuti 30 pelajar SMA dari negara-negara ASEAN, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.  Singapura yang juga menjadi anggota ASEAN tidak bisa mengirimkan pelajarnya karena ada agenda akademik yang tidak bisa ditinggalkan.

ASEAN Learning from The Cultural Expert merupakan upaya strategi Kem
endikbud agar para generasi muda ASEAN dapat melestarikan dan mengembangkan kebudayaan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dengan maestro budaya. Tujuannya antara lain meningkatkan kesadaran pelajar di regional ASEAN akan pentingnya budaya, dan memperkuat rasa kebersamaan dan saling pengertian antarwarga ASEAN, khususnya generasi muda. (Kemdikbud/IK-SS)




Sumber :


Edupost.id – Gagasan sekolah sepanjang hari (full day school) yang dilontarkan Mendikbud Muhadjir Effendy mulai menuai pro dan kontra. Sebagian menyarankan beberapa syarat jika konsep tersebut akan diterapkan. Diantaranya, sekolah harus mempunyai fasilitas pendukung yang baik sebelum menerapkan full day school. 

Hal tersebut disampaikan Pengamat pendidikan, Prof Wuryadi. Menurutnya, sekolah harus memiliki fasilitas pendukung yang layak sebelum menerapkan full day school. Sebab, belum semua sekolah di Indonesia memiliki fasilitas tersebut.

“Kalau fasilitas sekolah belum lengkap kan kasihan anak jika dipaksakan, sama dengan anak sengsara di sekolah, bukan disenangkan,” katanya kepada Edupost.id.

Wuryadi mengatakan, Mendikbud haus memperhatikan untung ruginya jika akan menerapkan full day school saat ini. Full day school menurutnya, justru bisa mengurangi siswa bertemu dengan keluarga. Pendidikan, pada dasarnya harus menempatkan pendidikan karakter di atas segalanya. Kalau sekolah bisa menjamin dapat memberikan pendidikan karakter dengan full day, maka konsep ini bisa diterapkan. Namun, jika sistem ini akan memberatkan siswa, sebaiknya sistem ini tidak perlu diterapkan.

Wuryadi menilai, seharusnya orang tua berkewajiban memberikan pendidikan karakter kepada anaknya. “Orang tua justru harus dididik untuk bisa memberikan pendidikan karakter kepada anaknya,” imbuh ketua Dewan Pendidikan DIY itu.

Ditambahkan Wuryadi, sebaiknya kalau akan diterapkan full day, tidak dilaksanakan di seluruh sekolah. Hanya sekolah yang sudah siap dengan fasilitas dan sistem pembelajaran yang baik yang dapat menerapkan konsep ini.

“Hal terpenting, jangan sampai sistem belajar tersebut melebihi beban anak. Selain itu, harus diterapkan di sekolah yang sudah memenuhi persyaratan. Full day school akan mengurangi proses integritas anak,” tandasnya. (Andi)




Sumber :


Categories