Edupost.id – Para pelajar dari negara-negara ASEAN tengah mempelajari kebudayaan Indonesia melalui program”Belajar bersama Maestro” (BBM) yang digagas Kemdikbud. Kegiatan ASEAN Learning from The Cultural Expert ini berlangsung sejak 8 – 14 Agustus mendatang di Jakarta dan Bandung.
Museum Tekstil di Jakarta dipilih sebagai tempat pembukaan acara
tersebut. Di museum milik pemprov DKI Jakarta tersebut, peserta ASEAN Learning from The Cultural Expert
akan belajar membatik di bawah bimbingan Komarudin Kudiya. Peserta juga
akan mengunjungi Rumah Batik Komar di Bandung. Hasil membatik para
peserta akan dipamerkan pada ASEAN Day pada 15 Agustus mendatang.
Selain membatik, peserta ASEAN Learning from The Cultural Expert juga akan mempelajari cara bermain angklung di Bandung. Mereka akan belajar langsung dari maestro angklung, Sam Udjo, di Saung Angklung Mang Udjo. Pemilihan batik dan angklung sebagai budaya yang dipelajari dalam ASEAN Learning from The Cultural Expert bukan tanpa alasan. Batik dan angklung sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, sehingga diharapkan dapat mewakili budaya Indonesia yang sangat beragam.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Najamuddin Ramli mengatakan, ASEAN Learning from The Cultural Expert diikuti 30 pelajar SMA dari negara-negara ASEAN, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Singapura yang juga menjadi anggota ASEAN tidak bisa mengirimkan pelajarnya karena ada agenda akademik yang tidak bisa ditinggalkan.
ASEAN Learning from The Cultural Expert merupakan upaya strategi Kem
endikbud agar para generasi muda ASEAN dapat melestarikan dan mengembangkan kebudayaan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dengan maestro budaya. Tujuannya antara lain meningkatkan kesadaran pelajar di regional ASEAN akan pentingnya budaya, dan memperkuat rasa kebersamaan dan saling pengertian antarwarga ASEAN, khususnya generasi muda. (Kemdikbud/IK-SS)
Sumber :
Selain membatik, peserta ASEAN Learning from The Cultural Expert juga akan mempelajari cara bermain angklung di Bandung. Mereka akan belajar langsung dari maestro angklung, Sam Udjo, di Saung Angklung Mang Udjo. Pemilihan batik dan angklung sebagai budaya yang dipelajari dalam ASEAN Learning from The Cultural Expert bukan tanpa alasan. Batik dan angklung sudah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO, sehingga diharapkan dapat mewakili budaya Indonesia yang sangat beragam.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Najamuddin Ramli mengatakan, ASEAN Learning from The Cultural Expert diikuti 30 pelajar SMA dari negara-negara ASEAN, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Singapura yang juga menjadi anggota ASEAN tidak bisa mengirimkan pelajarnya karena ada agenda akademik yang tidak bisa ditinggalkan.
ASEAN Learning from The Cultural Expert merupakan upaya strategi Kem
endikbud agar para generasi muda ASEAN dapat melestarikan dan mengembangkan kebudayaan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan dengan maestro budaya. Tujuannya antara lain meningkatkan kesadaran pelajar di regional ASEAN akan pentingnya budaya, dan memperkuat rasa kebersamaan dan saling pengertian antarwarga ASEAN, khususnya generasi muda. (Kemdikbud/IK-SS)
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar