MOSKOW – Kantor polisi lalu lintas
(polantas) di timur laut Moskow, Rusia, diserang militan ISIS pada Rabu
17 Agustus 2016 waktu setempat. Para pelaku mulanya diberhentikan
petugas di Jalan Schyolkovskoye yang dekat dengan kantor polantas. Saat
hendak diberi peringatan, dua orang keluar dari dalam mobil lalu
menyerang para petugas dengan senapan api dan kapak.
Kedua pelaku akhirnya berhasil diamankan setelah timah panas menembus tubuh mereka. Seorang di antaranya tewas seketika, kemudian satu pelaku lainnya menyusul kemudian.
Seperti diwartakan Washington Post, Jumat (19/8/2016), insiden ini menimpa dua polantas Moskow. Mereka terluka, dan seorang di antaranya membutuhkan perawatan intensif.
Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. Meski begitu, pada Kamis 18 Agustus, media Aamaq yang merupakan corong ISIS mengklaim kedua pelaku adalah militan dan simpatisan kelompok teroris tersebut.
Jika benar ini merupakan serangan dari ISIS, berarti untuk pertama kalinya kelompok teroris itu melancarkan pembalasan ke negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Sebagai buktinya, Aamaq mengunggah video kedua pemuda yang dimaksud sedang mengucapkan sumpah setia kepada pimpinan ISIS yakni Abu Bakar al Baghdadi. Dalam rekaman itu, keduanya berbicara patah-patah dalam aksen Rusia dan berjanji akan menjalankan misi pembalasan dendam atas terbunuhnya saudara-saudara mereka di Suriah dan Irak akibat gempuran serangan udara Moskow selama ini.
Petugas sejauh ini menolak mengungkap identitas kedua pelaku. Namun dibeberkan sedikit bahwa kedua pelaku berasal dari Chechnya, negara bagian di Rusia yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.
Kedua pemuda tersebut meninggalkan Chechnya pada Senin 15 Agustus. Kepada keluarga, mereka pamit hendak berangkat kerja. Polisi meyakinkan keduanya belum pernah terlibat kasus kriminal sebelum ini.
Kedua pelaku akhirnya berhasil diamankan setelah timah panas menembus tubuh mereka. Seorang di antaranya tewas seketika, kemudian satu pelaku lainnya menyusul kemudian.
Seperti diwartakan Washington Post, Jumat (19/8/2016), insiden ini menimpa dua polantas Moskow. Mereka terluka, dan seorang di antaranya membutuhkan perawatan intensif.
Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi. Meski begitu, pada Kamis 18 Agustus, media Aamaq yang merupakan corong ISIS mengklaim kedua pelaku adalah militan dan simpatisan kelompok teroris tersebut.
Jika benar ini merupakan serangan dari ISIS, berarti untuk pertama kalinya kelompok teroris itu melancarkan pembalasan ke negara pecahan Uni Soviet tersebut.
Sebagai buktinya, Aamaq mengunggah video kedua pemuda yang dimaksud sedang mengucapkan sumpah setia kepada pimpinan ISIS yakni Abu Bakar al Baghdadi. Dalam rekaman itu, keduanya berbicara patah-patah dalam aksen Rusia dan berjanji akan menjalankan misi pembalasan dendam atas terbunuhnya saudara-saudara mereka di Suriah dan Irak akibat gempuran serangan udara Moskow selama ini.
Petugas sejauh ini menolak mengungkap identitas kedua pelaku. Namun dibeberkan sedikit bahwa kedua pelaku berasal dari Chechnya, negara bagian di Rusia yang sebagian besar penduduknya beragama Islam.
Kedua pemuda tersebut meninggalkan Chechnya pada Senin 15 Agustus. Kepada keluarga, mereka pamit hendak berangkat kerja. Polisi meyakinkan keduanya belum pernah terlibat kasus kriminal sebelum ini.
0 komentar:
Posting Komentar