PYONGYANG – Sorotan dalam gelaran Olimpiade
Rio de Janeiro 2016 di Brasil, bukan hanya terpusat terkait kesalahan
akan bendera China oleh panitia olimpiade. Highlight yang menjadi viral
belakangan ini juga tertuju pada aksi selfie pesenam Korea Selatan dan Korea Utara (Korsel dan Korut).
Dalam sebuah sesi latihan Olimpiade Rio, nampak foto pesenam Korsel, Lee Eun-ju yang berfoto selfie dengan pesenam Korut, Hong Un-jong. Hal ini bikin heboh dunia maya lantaran sedianya, Korut dan Korsel saat ini masih dalam konflik.
Dua negara yang berbagi Semenanjung Korea ini sejak terlibat perang saudara, hingga kini belum pernah menyepakati perdamaian. Hanya sekadar gencatan senjata. Jelas status dua negara bertetangga ini masih ‘musuhan’.
“Hukum Korut membolehkan eksekusi (mati) dengan alasan berkonspirasi menggulingkan pemerintahan, pengkhianatan dan terorisme,” sebut jurnalis yang mengkhususkan persoalan Korut, Lee Young-jong, dikutip Daily Star.
“(Pemerintah) Korut dikenal sering melakukan eksekusi secara umum hanya karena kejahatan-kejahatan kecil, seperti kegiatan-kegiatan beragama, menggunakan telefon selular, mencuri makanan, hingga mengintimidasi publik,” tandasnya.
Sumber :
Dalam sebuah sesi latihan Olimpiade Rio, nampak foto pesenam Korsel, Lee Eun-ju yang berfoto selfie dengan pesenam Korut, Hong Un-jong. Hal ini bikin heboh dunia maya lantaran sedianya, Korut dan Korsel saat ini masih dalam konflik.
Dua negara yang berbagi Semenanjung Korea ini sejak terlibat perang saudara, hingga kini belum pernah menyepakati perdamaian. Hanya sekadar gencatan senjata. Jelas status dua negara bertetangga ini masih ‘musuhan’.
Di sisi lain, aksi selfie pesenam Korut dengan Korsel ini banyak menuai pujian. Pujian dari para netizen, di mana harmoni antara Korut dan Korsel bisa terjadi di luar Semenanjung Korea.
Kendati demikian, bukan berarti tak ada sinis. “Apakah dia (pesenam Korut) diperbolehkan bergaul dengan musuh?,” ungkap salah satu netizen, disitat BBC, Selasa (9/8/2016).
Belum lagi, Un-jong sang pesenam Korut, bisa-bisa dihukum mati oleh pemimpin Korut, Kim Jong-un hanya karena masalah sepele ini. Pasalnya, Kim Jong-un acap memerintahkan hukuman kerja paksa hingga eksekusi mati, hanya karena ada warganya yang terlibat hal-hal kecil.
Pyongyang selama ini menganggap Korsel sebagai “Koloni Yankee (Amerika Serikat)” dan negara yang maniak perang. Semua warganya yang bersinggungan dengan Korsel bakal diganjar hukuman berat.
Seperti menonton film-film atau berbagai drama Korsel, nonton film
porno, bahkan hingga memiliki Alkitab. Begitupun dengan penggunaan smartphone, sampai menjadi aktivis, di mana hal itu bisa dianggap sebagai terorisme atau pengkhianatan.Kendati demikian, bukan berarti tak ada sinis. “Apakah dia (pesenam Korut) diperbolehkan bergaul dengan musuh?,” ungkap salah satu netizen, disitat BBC, Selasa (9/8/2016).
Belum lagi, Un-jong sang pesenam Korut, bisa-bisa dihukum mati oleh pemimpin Korut, Kim Jong-un hanya karena masalah sepele ini. Pasalnya, Kim Jong-un acap memerintahkan hukuman kerja paksa hingga eksekusi mati, hanya karena ada warganya yang terlibat hal-hal kecil.
Pyongyang selama ini menganggap Korsel sebagai “Koloni Yankee (Amerika Serikat)” dan negara yang maniak perang. Semua warganya yang bersinggungan dengan Korsel bakal diganjar hukuman berat.
“Hukum Korut membolehkan eksekusi (mati) dengan alasan berkonspirasi menggulingkan pemerintahan, pengkhianatan dan terorisme,” sebut jurnalis yang mengkhususkan persoalan Korut, Lee Young-jong, dikutip Daily Star.
“(Pemerintah) Korut dikenal sering melakukan eksekusi secara umum hanya karena kejahatan-kejahatan kecil, seperti kegiatan-kegiatan beragama, menggunakan telefon selular, mencuri makanan, hingga mengintimidasi publik,” tandasnya.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar